Langsung ke konten utama

Menulis Dikala Sakit

 Hari /Tanggal : Senin / 15 November 2021

Narasumber   : Suharto, S.Ag.,M.Pd.

Moderator      : Hasima Abdi Putri

Pertemuan      : Ke-19


Bismillahirrohmanirrohim

    Selesai menunaikan tugas sebagai guru, lanjut nganter anak sulung les, sampai di rumah disapa si bungsu dengan rengekannya "bunda tolong dicek jawaban adek bener gak, bentar lagi mau dikumpul" rayunya. Kalau urusan merayu paling jago dia. Segera kucek, dalam hitungan menit kurasa jawabannya benar, kuminta dia mengirimkan di google classroom.  Ting..nong..ting..nong bel berbunyi, dengan sigap anakku berlari menghampiri arah suara. "Bund, ada pembeli datang" dia menghampiriku. kulayani pembeli yang berjumlah 4 orang dengan senang hati. Yah..inilah keseruanku, sepulang kerja, selain mengurus keluarga, aku juga disibukkan dengan mengelola usaha kecil-kecilan yang kujalankan secara offline dan online. Alhamdulillah semua bisa berjalan tanpa harus ada yang dikorbankan. 

    Larut dengan keasyikan melayani pembeli, tidak membuatku lupa bahwa malam ini ada pelatihan menulis. Kubuka grup Whatsapp belajar menulis. Kulihat flyer, tertegun melihat sosok wanita cantik yang menjadi moderator malam ini. Hasima Abdi Putri, nama yang tidak asing bagiku. Wah ini bunda shima yang terkenal dengan jargonnya Jangan kasih kendor, yang selalu ditulisnya saat memberi komentar diblogku. Bunda Shima malam ini yang memandu pelatihan dengan tema Menulis dikala sakitBapak Suharto, S. Ag., M. Pd. atau akrab dengan sapaan Cing Ato yang menjadi narasumber pelatihan ke-19 malam ini. Guru Fikih yang bertugas di MTsN 5 Jakarta ini sudah menulis 7 buku solo dan 2 buku antologi (kereeen cing Ato).

    Kuklik  https://youtu.be/tVSJLPutgtU decak kagum menjalar ditubuh saat menyimak youtube cing Ato yang berjudul  Menulis dalam keterbatasan. Beliau orang hebat dan pantang menyerah, beliau mampu berjuang disaat sakit. "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" yang memotivasi cing Ato untuk selalu menulis. Kemudian beliaupun membuat turunannya"Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi". 

     Untung tak dapat diraih, Malang tak dapat ditolak. Tiba-tiba badai tornado menghantam dengan dahsyatnya. Tubuh yang tadinya tinggi, gagah, ganteng dengan sekejap mata lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. Bahkan napas pun tidak bisa. 1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu.1.5 tahun hanya berbaring dan terkadang suntuk menghampiri.1.5 tahun putus dengan dunia luar, tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa. Sungguh ujian yang luar biasa yang diterima cing Ato. 

    Tetapi bukan cing Ato namanya, didalam keadaan sakit beliau tetap berkarya. Menulis saja terus, biarkan orang lain yang menilainya. Benar saja ternyata menulis dikala sakit, banyak yang merespon. Banyak teman guru baik di dunia nyata maupun maya melontarkan kalimat-kalimat sanjungan. Diantara kalimat-kalimat sanjungan itu adalah " Bapak merupakan motivator saya" " bapak guru inspiratif" " saya malu pada diri saya bapak yang sakit saja bisa berkarya, sementara saya tidak". Itulah di antara kalimat yang terlontar dari para sahabat. Bukan saja mendapat sanjungan dari para sahabat melalui  mediasosial.  Ternyata para youtuber pun sampai datang berkunjung ke rumah dan berjumpa dengan cing Ato. Mereka melabelkan cing Ato sebagai guru motivator yang inspiratif.

    Ternyata mampu berjuang melawan penyakit GBS (Guillain-Barré syndrome) yang diderita beliau menghantarkan cing Ato menjadi narasumber. Beliau menjadi narasumber belajar menulis gelombang 17, 18, 21 dan 22. Tidak semua tawaran menjadi narasumber beliau terima. Untuk pelatihan menggunakan zoom, sementara beliau tolak. Mengingat suara  belum jelas. Dan sekarang sedang latihan bicara. 

    Dari sini saya belajar, bahwa berkarya tidak mengenal usia dan keadaan. Seperti yang dialami cing Ato, beliau mampu menjalani cobaan dari-Nya. Sikap dan cara kita dalam menghadapi setiap kerikil ataupun batu terjal kehidupanlah sebagai penentunya. Walaupun dalam keadaan sakit, beliau mampu menulis. Beliau mampu menjadi narasumber, mampu menjadi motivator yang inspiratif. Beliau bermanfaat untuk orang lain. Bukankah sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain?

    Terimakasih cing Ato sudah berbagi ilmu dan pengalamannya yang luar biasa. Semoga semakin sehat dan tetap terus berkarya untuk Indonesia.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Menulis Bagi Guru

Hari / tanggal : Jum'at / 22 Oktober 2021 Narasumber   : Wijaya Kusumah, M.Pd. Moderator      : Rosminiyati Pertemuan      : Ke-9      "Terimakasih bu, semoga barang  yang dibeli bermanfaat dan ibu sekeluarga murah rezeki", itulah akhir pembicaraanku dengan pembeli.  Jum'at, sabtu dan minggu dikediamanku lumayan sering dikunjungi pembeli. Seperti jum'at malam ini, mereka membeli baju dan kaca mata renang karena besok mau ke pantai untuk berakhir pekan. Yaachh..itulah kesibukanku selain sebagai guru dan mengurus anak-anak, alhamdulillah punya usaha kecil-kecilan. Usaha yang tidak pernah kusangka sebelumnya, menjual perlengkapan renang. Renang adalah hobby anak bungsunya. Dari susahnya mencari perlengkapan renang untuk anakku, akhirnya menjadi  ideku untuk membuka usaha ini.      Bicara tentang ide, tema pelatihan belajar menulis malam ini juga tentang ide yaitu  “Ide Menulis bagi Guru” . Dengan nara...

Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Hari /Tanggal : Jum'at / 29 Oktober 2021 Narasumber   : Prof. R. Eko Indrajit Moderator      : Aam Nurhasanah Pertemuan      : Ke-12        Buku Mayor? masih asing di telingaku. Kucoba cari info melalui google, buku mayor klik. Dan kutemukan pengertian buku mayor. Kubaca dengan teliti.  Materi pelatihan malam ini adalah  program menulis buku mayor dalam dua minggu . Hmm.. semoga aku bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik, karena pastinya akan seru.       "Kelas akan mulai 10 menit lagi, karena Prof. Eko ada kelas lain jadi hanya bisa menemani sampai pukul 20.00 WIB "  Sambut bu Aam setelah mengunci kelas. Kulihat jam masih 18.21 WIB. Bergegas kuambil laptop karena dari tadi aku mengamati melalui handphone. Ibu Aam Nurhasanah malam ini yang jadi moderator pertemuan ke-12. Wanita ramah ini memang sering jadi moderator dan juga narasumber dipelatihan belajar menulis ini. Kuisi absen yang s...

Komitmen Menulis Di Blog

Hari / tanggal : Rabu /20 Oktober 2021 Narasumber   : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. Moderator      : Aam nurhasanah Pertemuan      : Ke-8      Woow.. decak kagum menghampiri saat membuka cv yang dibagikan bu Aam Nurhasanah, moderator pertemuan ke-8 malam ini. Narasumber malam ini bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si, beliau memiliki prestasi yang luar biasa. Selain sebagai pendidik, beliau merupakan trainer, narasumber, motivator dibidang pendidikan, penyalahgunaan narkoba,HIV/AIDS, kepemimpinan, berbicara didepan umum, menulis kreatif, teknologi informasi, pendidikan karakter dan komunikasi/TIK. Prestasi yang beliau torehkanpun luar biasa bet, kiprah beliau bukan hanya di Indonesia, tapi juga mewakili Indonesia seperti Ke Jepang, Korea dan Bangkok. wiiiiihh... keren bapak👍😍. Untuk lebih jelasnya yuukkk.. intip profil beliau   https://trainerkita.wordpress.com/about/ .       Berbeda dengan pema...