Langsung ke konten utama

MENJADI PENULIS PENERBIT MAYOR

 Hari /Tanggal : Rabu / 24 November 2021

Narasumber   : Joko Irawan Mumpuni

Moderator      : Mr. Bams

Pertemuan      : Ke-23


    Setelah menyelesaikan resume ke-22, segera kubuka materi pada hari ini. Begini ya rasanya ketinggalan materi, harus memanjat dulu, melewati ratusan chat. Inginnya sih selalu menyelesaikan tepat waktu, tapi apa daya, ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi aku harus memilih prioritas dulu. Semoga tidak ada kejadian seperti ini lagi, Aamin.

    Kulihat flyer yang didesain pak Brian. Kalau sebelumnya ada Ms.Phia. Naah..Pertemuan malam ke-23 ini,  Mr Bams sebagai moderator. Beliau adalah seorang guru di kota Bandung , SMP Taruna Bakti. Mengampu Mata Pelajaran Informatika. Mr Bams akan mengulik materi malam ini bersama narasumber hebat yang bernama Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah penulis buku bersertifikat BNSP, Ketua I IKAPI DIY, Assesor BNSP  dan Direktur Penerbitan Penerbit ANDI. Waah.. beruntung sekali aku malam ini dapat menyimak materi dari Pak Joko.



"Haloooo ditangga mana kita berada sekarang ?" Sapa Pak Joko sebelum memulai materi. Waduh kalau aku dimana ya..? Sepertinya tangga kedua dari bawah nih. Menjadi penulis penerbit mayor adalah tema malam ini. Ketika sudah ada kemauan yang kuat untuk menulis buku, maka pertanyaan selanjutnya adalah kapan mulai menulis dan menulis buku apa? Bukan hanya sekedar menulis buku asal jadi bila tidak ingin naskah buku kita ditolak oleh penerbit. Kita harus tahu pertimbangan utama penerbit dalam menerima naskah buku untuk diterbitkan. 

👉 Pihak Utama Ekosistem  Penerbitan.

1. Penulis

2. Penerbit 

3.  penyalur

4.  Pembaca atau pasar buku

 👉 Apa yang penulis peroleh ?


1. kepuasan.

Ini merupakan kebutuhan batin, mengingat buku sebagai monumental yang akan dikenang sepanjang masa.

2. Reputasi. 

Buku sebagai karya terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya.

3. Karir

Karena melalui buku adanya peningkatan status jabatan dan peluang karir di institusi atau perusahaan.

4. Uang.

Dalam hal ini meningkatnya finansial, seperti memperoleh royalti, diskon pembelian langsung dan seminar/mengajar.

👉 Proses Kreativitas Penulisan Buku.



 Setelah punya ide ada baiknya dipastikan dulu siapa saja yang akan menjadi pembacanya

👉 Sistem Penilaian di Penerbitan.

Berikut adalah kriteria penerbit dalam memutuskan apakah suatu nasakah akan diterima dan diterbitkan
Bagi penerbit, bobot yang paling penting dalam penilaian naskah adalah peluang potensi pasar, ini dapat dilihat dari apakah temanya sedang ngtrend? sedang dibutuhkan pasar? dan yang nggak kalah penting adalah reputasi penulisnya ; apakah penulis memiliki sitasi yang cukup (lebih dari 10000) bagi dosen, atau memiliki sosial media dengan pengikut yang fabatik dan memadai.

👉 Naskah Yang Akan Diterima Penebit

Tema-tema tulisan yang popular atau sedang ngetrend diburu oleh para calon pembaca. Apakah tema yang kita pilih sedang ngetrend atau tidak? dapat kita uji dengan Google Trend.  

👉 Tulisan Paling Diminati 



Saat ini buku yang paling laku di Penerbit ANDI adalah buku Sekolah terutama SMK, lalu buku Kampus terutama informatika/komputer, kemudian buku buku populer seperti Novel, buku kesehatan dan lain-lain.

    Terimakasih pak Joko dan Mr. Bams untuk kebersamaan dan materi yang telah diberikan. InshaAllah akan ingat pesan dari  pak Joko "Tulis apa saja, yang penting menulis, suatu saat pasti tulisan itu akan berharga. Sebab menulis itu seperti berinvestasi dipasar uang yang nilainya akan selalu naik". Jadi dalam menulispun pantang untuk menyerah. Jika ingin mendapatkan  Peluang yang besar, maka  diperlukan usaha yang sangat besar juga. 
   




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Buku Non Fiksi

 Hari /Tanggal : Jum'at / 05 November 2021 Narasumber   :  Musiin, M.Pd. Moderator      :  Ms. Phia Pertemuan      : Ke-15      Tidak terasa sudah 15 pertemuan. Makin mendekati pertemuan ke 20. Yang resume-resumenya nggak pernah bolong, tinggal 5 resume lagi nih untuk target jumlah minimal resume. Kulihat chat dari pak Brian. Hmm... benar juga nih batinku. Yang tadinya pengen nanti aja bikin resume,jadi semangat. Hari ini lumayan menguras energi. Selesai mengikuti 5 hari pelatihan PISA yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, aku segera pulang.  Baru sampai rumah, datanglah beberapa pembeli, yang tadinya kangen kasur akhirnya terlupakan. Dengan ramah kulayani mereka,  seperti kata pepatah pembeli adalah raja. Karena larut dengan keasyikan melayani mereka, yang secara kebetulan mereka datang bergantian, membuatku mau menunda mengikuti pelatihan malam ini. Setelah membaca chat dari pak Brian, seolah mendapat energi baru. kuambil 2 gawai andalanku. Bismil

TAMAN BACAAN YANG MENGINSPIRASI

Hari /Tanggal : Jum'at / 10 Desember 2021 Narasumber   : Bambang Purwanto Moderator      : Ms. Phia Pertemuan      : Ke-30  Bismillahirrohmanirrohim.     Pertemuan ke-30 malam ini ditutup dengan tema yang menarik, yaitu tentang Mengelola Taman Bacaan. Melihat tema yang ada di flyer ini, mengingatkanku akan keinginanku di tahun 2007-2008. Yap..ditahun itu ingin sekali mempunyai tempat membaca keliling dari kampung ke kampung, karena saat mendampingi suami berdinas jauh dari kota dan toko bukupun tidak ada. Pada tahun 2009 aku yang tadinya ibu rumah tangga diterima sebagai seorang PNS dan mengabdikan diri sebagai seorang pendidik. Kesibukanku sebagai guru dan  mengurus dua buah hati yang akhirnya membuyarkan inginku.  Keinginan itu rupanya hanya keinginan semata, sampai sekarang belum terwujud.  A. Sejarah Berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Ayah Salwa       Alhamdulillah, pada pertemuan ke-30 ditemukan dengan seorang sosok  inspiratif walau melalui daring. Beliau adalah Bambang Purwa

Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Hari /Tanggal : Jum'at / 29 Oktober 2021 Narasumber   : Prof. R. Eko Indrajit Moderator      : Aam Nurhasanah Pertemuan      : Ke-12        Buku Mayor? masih asing di telingaku. Kucoba cari info melalui google, buku mayor klik. Dan kutemukan pengertian buku mayor. Kubaca dengan teliti.  Materi pelatihan malam ini adalah  program menulis buku mayor dalam dua minggu . Hmm.. semoga aku bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik, karena pastinya akan seru.       "Kelas akan mulai 10 menit lagi, karena Prof. Eko ada kelas lain jadi hanya bisa menemani sampai pukul 20.00 WIB "  Sambut bu Aam setelah mengunci kelas. Kulihat jam masih 18.21 WIB. Bergegas kuambil laptop karena dari tadi aku mengamati melalui handphone. Ibu Aam Nurhasanah malam ini yang jadi moderator pertemuan ke-12. Wanita ramah ini memang sering jadi moderator dan juga narasumber dipelatihan belajar menulis ini. Kuisi absen yang sudah dibagikan bu Aam. "Assalamualaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk Bapak Ibu H