Langsung ke konten utama

Mengatasi Writer's Block

Hari / tanggal : Senin/18 Oktober 2021

Narasumber   : Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr

Moderator      : Maesaroh

Pertemuan      : Ke-7

 

Ya Nabi Salam ’Alaika Ya Rasul Salam ’Alaika Ya Habib Salam ’Alaika Sholawatullah  ‘Alaika. Begitu sejuk hati ini mendengar alunan sholawat untuk baginda rasul dari masjid dekat rumah. Besok maulid nabi Muhammad SAW tanggal 12 rabi'ul awal. Seperti biasanya untuk merayakan maulid nabi ada tradisi membawa dulang yang berisi makanan ke mesjid atau yang dikenal dengan nama nganggung. Nganggung merupakan salah satu tradisi yang hadir di masyarakat Melayu Bangka Belitung, khususnya di Pulau Bangka. Rangkaian kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, saling membantu antarwarga dalam suatu desa atau kampung. 

Tepat pukul 19.00, bu Maesaroh menyapa kami. Bu May biasa beliau dipanggil bertindak sebangai moderator. Malam ini bu May membersamai narasumber cantik dengan segudang prestasi. Beliau adalah ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. Beliau lahir di Subang, 23 Mei 1990. Banyak buku yang sudah ditorehkan ibu satu anak ini, 6 buku tunggal dan 13 buku bersama. Di dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Subang, beliau mendapat penghargaan sebagai guru berprestasi pada tahun 2021. Waahhh kereeen.. bu Ditta. Pengalaman dan aktivitas beliau dalam dunia pendidikan tidak diragukan lagi, diantaranya sebagai narasumber, pengajar praktik guru penggerak serta membimbing siswa hingga memperoleh juara 1 LKTI kabupaten Subang. 

Materi pertemuan ke-7 ini yaitu Mengatasi Writer’s Block (WB). Sebelum masuk materi bu Ditta memberikan waktu 15 menit kepada peserta pelatihan untuk membuat tulisan dengan kata Hujan, Pagi, Hantu bisa berupa puisi, pentigraf, dan lain-lain. Pesertapun antusias menyambutnya, tidak terkecuali saya.

Hujan…

Akankah kau menyapa pagi

Kering dan tandus kota ini

Bak hantu yang menakutkan.

Saya coba memberanikan diri mengirim melalui whatsapp, walaupun dengan rasa malu. 

“Di antara Bapak/Ibu sekalian mungkin ada yang masih bingung harus menulis apa dengan kata Hujan, Pagi, dan Hantu. Sehingga belum sempat membuat tulisan di simulasi kali ini. Sebagian mungkin ada yang masih merasa malu, takut tidak sesuai kaidah, takut dibandingkan dengan hasil orang lain, dan sebagainya. Sehingga tidak menulis juga. Atau, ada yang masih asing dengan tema hantu? Sehingga tidak tahu harus menulis apa. Nah, apa-apa yang saya sebutkan tadi adalah contoh penyebab WB loh..” Jelas bu Ditta. Sedikit pikiranku mulai terbuka tentang writer’s block.

Berikut Penjelasan bu Ditta mengenai Writer’s Block (WB)

 

Pengertian Writer’s Block (WB)

Writer’s Block (WB) menurut wikipedia adalah keadaan seorang penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional.

Siapa Saja yang bisa mengalami Writer’s Block (WB)?

Writer’s Block  juga tidak terbatas pada penulis buku saja. Blogger, mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir, screen writer (penulis naskah seperti untuk film, sinetron), script writer (penulis teks untuk dibacakan pembaca berita) juga bisa mengalami Writer’s Block .

Penyebab Writer’s Block (WB) 

·         Mencoba metode atau topik baru dalam menulis

·         Stress

Stress ini bisa saja terjadi jika terlalu khawatir dengan penilaian orang,

Orang bakal suka gak ya tentang tulisan yang kita buat? sudah sesuai KBBI belum ya?

Diksinya dah oke belum ya?" dan berbagai pertanyaan sejenis bisa membuat kita terserang WB.

·         Lelah fisik / mental

Selain lelah fisik,  banyak pekerjaan, work under pressure juga bisa menyebabkan kita lelah secara mental.

·         Terlalu perfeksionis

Adanya keinginan tulisannya harus dibaca ratusan dan ribuan orang, Tulisannya harus jadi juara lomba.

Solusi Mengatasi Writer’s Block (WB)

·         Mencoba metode atau topik baru dalam menulis

Solusinya bisa dengan mempelajari lebih seksama terkait metode baru tersebut (misal terbiasa menulis cerpen kemudian harus menulis KTI). Atau jika terkait tema, kita bisa jeda sedikit saat menulis lalu membaca referensi tambahan terkait tema untuk memperkaya wawasan dan kosa kata.

·         Stress

Solusinya : selalu ingatkan pada diri sendiri bahwa kita tak akan pernah bisa membuat semua orang suka dengan kita, tapi yakinlah bahwa apa yang kita tulis akan tetap bermanfaat minimal bagi diri sendiri.

·         Lelah fisik / mental

Solusinya : ambil nafas sejenak dan rehatlah, refresh kembali hati, fisik dan pikiran kita.

·         Terlalu perfeksionis

Solusinya : Memperbaiki pola pikir sembari mengingatkan diri sendiri memiliki target dalam menulis itu penting, tetapi jangan sampai hal tersebut membuat kita terlalu perfeksionis sehingga malah kehilangan ide ide baru untuk menulis.


Writer’s Block bisa terjadi dan untuk penanganannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi BW tersebut. Dengan kata lain, WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun. Melansir dari laman Writer’s Digest, menulis bebas akan membantu melatih otak dalam hal menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada di dalam kepala sejak lama, dan memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang kita kerjakan saat ini. Dengan melakukan kegiatan menulis bebas secara rutin, kita bahkan bisa menemukan ide-ide baru untuk menulis banyak hal lain. Ini tentu saja bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit Writer’s block.

Banyak urusan di pagi buta,

Membeli beri dan buah kweni,

Nuhun pisan bu may dan bu Ditta,

Berbagi materi di malam ini.

Komentar

  1. Mantap bu. Pantun penutupnya mempesona 🌻

    BalasHapus
  2. Pacaklah bu yeni buat pantun. Ajarin dong

    BalasHapus
  3. Beli micin beli kedondong..
    Aduuh ciin..ajarin aku bikin pantun dong..
    😂

    BalasHapus
  4. Ya Nabi Salam 'alaika ...
    Resume yang padat, mantap.
    Hehe terima kasih kembali
    Pantun yang keren

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAMAN BACAAN YANG MENGINSPIRASI

Hari /Tanggal : Jum'at / 10 Desember 2021 Narasumber   : Bambang Purwanto Moderator      : Ms. Phia Pertemuan      : Ke-30  Bismillahirrohmanirrohim.     Pertemuan ke-30 malam ini ditutup dengan tema yang menarik, yaitu tentang Mengelola Taman Bacaan. Melihat tema yang ada di flyer ini, mengingatkanku akan keinginanku di tahun 2007-2008. Yap..ditahun itu ingin sekali mempunyai tempat membaca keliling dari kampung ke kampung, karena saat mendampingi suami berdinas jauh dari kota dan toko bukupun tidak ada. Pada tahun 2009 aku yang tadinya ibu rumah tangga diterima sebagai seorang PNS dan mengabdikan diri sebagai seorang pendidik. Kesibukanku sebagai guru dan  mengurus dua buah hati yang akhirnya membuyarkan inginku.  Keinginan itu rupanya hanya keinginan semata, sampai sekarang belum terwujud.  A. Sejarah Berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Ayah Salwa       Alhamdulillah, pada pertemuan ke-30 ditemuk...

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

  Hari/tanggal    : Jum'at/15 Oktober 2021 Narasumber  : Aam Nurhasanah, S.Pd Moderator         : Ms. Phia Pertemuan      : Ke-6      Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi,  "Wah seru dan menyenangkan sepertinya" kata batinku. Kubaca lagi flyer yang didesain oleh pak Brian. 'Tau aja kalau hari ini aku sangat capek pikirku" sambil senyum. Nampak dua foto wanita cantik ada di flyer itu. Bu Aam Nurhasanah, S.Pd  sebagai Narasumber dan Ms. Phia sebagai moderator. Sebelum mengikuti pelatihan ini, aku menyiapkan makan malam untuk keluarga tercinta dulu. Untuk menyiapkan makan malam ini, biasanya aku dibantu anak gadisku. Karena setelah shalat magrib, meja makan adalah tempat favorit kami untuk bercerita sambil menikmati makan. Kadang ada gelak tawa tercipta ditempat itu, apalagi saat mendengarkan si bungsu bercerita. Hmm..bahagia itu sederhana ya.          Tepat pukul 19.0...