Hari /Tanggal : Senin / 6 Desember 2021
Narasumber : Akbar Zainudin
Moderator : Dail Ma'ruf
Pertemuan : Ke-28
Bismillahirrohmanirrohim.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.20 Wib sesampaiku di rumah. Wah..udah telat banget nih aku mengikuti pelatihan menulis batinku. Tapi jika dilewatkan sayang sekali apalagi sudah pada pertemuan ke-28. Telatku bukanlah tanpa alasan. Tadi aku harus memeriksakan si bungsu dulu ke dokter. Dari hari minggu, kulihat dia batuk filek. Sedangkan besok dia harus berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Kejuaraan Indonesia Open Swimming Club yang diselenggaran di Gelora Bung Karno. Kalau sudah begini, dokter Agus adalah dokter yang menjadi pilihan kami untuk berobat. Berharap saat bertanding nanti kesehatannya prima, mengingat aku tidak bisa mendampinginya. Ah...dilema emak-emak.
Pada pertemuan malam ini Pak Dail Ma'ruf bertindak sebagai moderator, sedangkan narasumber malam ini adalah Bapak Akbar Zainudin, beliau merupakan penulis buku Man Jadda Wajada. Alhamdulillah, buku ini sudah cetakan ke-13 dan beredar 55.000 eksemplar. Wah luar biasa sekali ya. Teknik promosi buku adalah tema materi pada malam ini.
Mengingat kebermanfaatan dari buku. Penulis diharapkan bisa membantu proses pemasaran dari buku yang ditulisnya. Sebelum itu kita harus tahu target pembacanya. Target pembaca akan menentukan strateginya.
👉 Target Pembaca dari Segi Usia
2. Remaja
3. Dewasa
👉 Strategi Pemasaran Buku
Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu :
1. Strategi Produk.
Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
2. Strategi Harga.
Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
3. Strategi Distribusi.
Distribusi secara umum dibagi menjadi dua:
a. Distribusi tradisional
Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.
b. Distribusi non tradisional
Distribusi non tradisional di antaranya melalui MLM (Multilevel Marketing), melalui Penjualan Langsung dan melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan lain-lain).
4. Strategi Promosi
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
a. Launching buku.
Launching buku adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
b. Bedah Buku.
Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
c. Seminar ataupun workshop
Seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Jika bukunya motivasi dan menulis. Maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
d. Membangun komunitas.
Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya.
e. Membangun jaringan reseller.
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
f. Menjual di marketplace.
Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
g. Memanfaatkan media sosial (Medsos)
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, buatlah status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
👉 Keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
1. Keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking).
2. Kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan).
3. Pemanfaatan teknologi informasi.
Dalam mempromosikan buku tidak hanya berharap dari penerbit, penulispun diharapkan dapat mengambil peranan tersebut. Sehingga kebermanfaatan buku yang ditulis semakin besar. Penulis dapat mempengaruhi pembaca agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku. Dan memang tidak dapat dipungkiri membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Terimakasih atas ilmu dan dan kebersamaannya malam ini.
Resume yang apik, nantap
BalasHapusMksh bund
BalasHapus