Langsung ke konten utama

Menulislah, karena kita mempunyai potensi itu.

 


.

Hari ini, senin 4 oktober 2021 merupakan pertemuan perdana pelatihan menulis secara online melalui Whatsapp group. Menjadikan menulis sebagai  passion merupakan Topik yang dibahas dalam pertemuan ini. Narasumber yang memberikan materi adalah Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd dan bertindak sebagai moderator adalah ibu Maesaroh.

Dalam webinar yang  yang dimulai pukul 19.00 WIB, narasumber memberikan materi melalui voice note wa, chat dan juga slide PPT. Ada 27 pertanyaan yang diajukan peserta dan dijawab dengan bahasa yang mudah dimengerti peserta.

Menulis merupakan keterampilan. Semua orang bisa menulis dan semua orang punya potensi itu.  Tidak ada batasan usia untuk memulai menulis. Merasa tidak bakat menulis,  tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak suka menulis dan tidak mau dikritik merupakan faktor penghambat dan kendala dalam menulis. Dengan niat dan kesadaran bahwa setiap orang punya potensi dan bisa mengembangkan potensi itu maka hambatan dan kendala tersebut dapat dihadapi.

Langkah-langkah menjadi penulis yang baik juga disampaikan dalam webinar ini. Selain iitu narasumber memberikan kiat supaya tulisan kita diminati pembaca. Diantaranya banyaklah berlatih, membaca dan berada didalam komunitas penulis. Jika ada ide, tangkaplah ide tersebut, eksekusilah dan adakan riset kecil-kecilan serta buatlah outline sebaik mungkin.

Menulislah, mari kita sama-sama berjuang menggali potensi yang ada pada diri. Berproseslah, karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil.




Komentar

  1. Selamat menjalani proses hijrah menuju dunia baru, dunia menulis anti berhenti. Resume perdana terlewati menunjukkan tanda-tanda mahkota penulis siap menanti. Semangat terus!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap ibu,,, ayoo emak-emak semangat harus gitu ya bu, mksh bu ros ^_^

      Hapus
  2. Resume yg singkat, padat namun ckp menggambarkan pesan yg disampaikan. Semangat, bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh bu raliyanti, mksh utk penyemangatnya.😍

      Hapus
  3. Proses...proses...proses..,Bu. Keren Bu....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mksh bu susi, kita sama-sama berproses ya bu🥰

      Hapus
  4. ayo kembangkan potensi unik kita melalui blog

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap, InshaAllah om jay. Mohon bimbingannya ya om🙏

      Hapus
  5. Mantap rapih ,rapih ayo semangat ,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membongkar Rahasia Menulis Hingga Menerbitkan Buku

Hari / tanggal           : Jum'at/08 Oktober 2021 Narasumber             : Rita Wati, S.Kom. Moderator                : Dail Ma'ruf Pertemuan                : Ke-3      Semakin hari, aku sudah mulai menemukan keasyikan dalam pelatihan ini. Berharap tidak seperti dua pertemuan sebelumnya yang diwarnai drama padamnya listrik. Setelah melayani pembeli, aku bergegas mengambil Handphone dan membuka grup whatsapps belajar menulis, aku mulai menyimak disela kesibukanku sebagai seorang ibu dua orang anak.     Moderator mulai menyapa kami dengan ramah.  Pada pertemuan malam ini pak Dail ma'ruf bertindak sebagai moderator. Membongkar rahasia menulis hingga menerbitkan buku adalah topik yang dibahas pada malam ini dengan narasumber ibu Rita wati, S.Kom. Decak kagum menghampiri tatkala melihat CV bu Rita, tak hanya sebagai g...

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Hari / tanggal   : Senin/11 Oktober 2021 Narasumber     : Noralia Purwa Yunita, M.Pd Moderator         : Rosminiyati Pertemuan      : Ke-4      Jika pertemuan sebelumnya disarankan untuk menggunakan dua gawai agar mempercepat proses dalam menulis. Untuk hari ini akupun melakukan hal yang sama. Tetapi satu gawai aku gunakan untuk menyimak materi dan satu gawai lainnya kugunakan untuk menonton PON .  Pesona PON XX yang diadakan di Papua ini begitu menghipnotisku, sayang rasanya acara yang seharusnya diadakan  pada tahun 2020 tetapi karena corona diundur di tahun 2021, aku lewatkan begitu saja. Menonton acara olahraga merupakan sesuatu hal yang wajib untukku. Dikala kecil aku dicekokin dengan suguhan sepakbola oleh ayahku, karena beliau pemain dan penggila bola. Akhirnya saat remaja aku menjadi suporter wanita di Stadion 17 Mei Banjarmasin, apalagi adikku kebetulan seorang atlet, semakin kuat alasanku untuk dat...