Langsung ke konten utama

Kiat Menulis Cerita Fiksi

 Hari /Tanggal : Rabu / 27 Oktober 2021

Narasumber   : Sudomo, S.Pt.

Moderator      : Dail Ma'ruf

Pertemuan      : Ke-11


    Kiat Menulis Cerita Fiksi kubaca flayer yang didesain oleh pak Brian. Waaaaww...mataku berbinar. Yang ada dibenakku saat mendengar cerita fiksi adalah cerita khayalan. Teringat akan novel ayat-ayat cinta, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata,  5cm, Dilan  dan banyak lagi cerita fiksi lainnya. Terlebih aku sangat menyukai film-film karya anak bangsa. Film 5 cm yang diperankan oleh Raline shah, Saykoji, Fedi Nuril, sudah 3 kali bolak balik aku tonton. Film yang menceritakan pertualangan 5 sahabat ini sangat seru, dan film ini diambil dari cerita fiksi Donny Dhirgantoro.
    "Selamat malam Bapak dan Ibu peserta BM 21 dan 22 yang berbahagia, Semoga kita semua dalam kesehatan dan kebahagiaan". Tepat pukul 19.07 Pak Dail Ma’ruf menyapa dengan santun. Nama Pak Dail memang tidak asing bagiku, beberapa kali beliau menjadi moderator pada pelatihan belajar menulis PGRI. Beliau juga sering mampir di blogku untuk memberikan apresiasi, saran  dan selalu memberi semangat resume yang kutulis, Terimakasih ya pak🙏. 
    Pak Dail memperkenalkan narasumber pada malam ini, beliau adalah pak Sudomo, S.Pt dari lombok Nusa Tenggara Barat. Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, narasumber yang dihadirkan dipelatihan ini memiliki segudang prestasi. Ada 10 karta fiksi yang sudah dipublikasikan dan 2 non fiksi yang sudah dipublikasikan. Belum lagi prestasi dibidang di bidang penulisan  TOP banget pokoke😊. Pak Sudomo menceritakan awal kiprah beliau menulis fiksi  di tahun 2009 dan akhirnya bergabung dengan komunitas menulis fiksi. Beliau mengikuti berbagai kompetisi, dan akhirnya benar-benar jatuh cinta dengan tulisan fiksi. Rasa minder saat bergabung dengan  pelatihan belajar menulis pernah beliau rasakan, karena merasa 'berbeda'. Namun, ternyata respons pembaca luar biasa. Sambil senyum aku mengetik resume ini, karena rasa ini juga yang aku rasakan padahal sudah masuk pertemuan ke-11😉. Semoga suatu saat rasa ini akan hilang.

Pengertian cerita Fiksi.
Menurut KBBI fiksi berarti cerita rekaan, khayalan dan tidak berdasarkan kenyataan. Jadi, cerita fiksi merupakan karya sastra berisi rekaan dan bukan berdasarkan atas kejadian nyata. Cerita fiksi dibuat berdasarkan imajinasi dan kreativitas dari si penulis cerita. 

Mengapa kita harus menulis fiksi?
Banyak alasan mengapa kita harus bisa menulis fiksi. Diantaranya sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan. Sebagai upaya untuk menyembunyikan dan menyembuhkan diri. Sebagai jalan untuk mengeksplorasi kemampuan menulis. Bagi kita yang memiliki profesi sebagai guru  tentu sangat menunjang.  Diantaranya keterkaitan  dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Salah satu komponen dalam AKM atau ANBK adalah literasi, yaitu teks literasi fiksi
Dengan mampu menulis cerita fiksi, seorang guru tentu akan lebih mudah membuat soal latihan AKM untuk muridnya.

Syarat bisa menulis cerita fiksi
Secara umum sama dengan syarat-syarat menulis bentuk lainnya. Bedanya terletak pada kebiasaan kita sebagai penulis untuk mengembangkan imajinasi. Imajinasi tentu bisa berkembang dengan banyak membaca buku fiksi. Dengan banyak membaca karya fiksi selain mengembangkan imajinasi juga belajar tentang gaya penulisan. Banyak membaca akan menghadirkan banyak pengalaman dan pemahaman hal baru terkait menulis cerita fiksi.

Bentuk cerita fiksi
👉 Fiksimini (fiksi singkat beberapa kata, tetapi merupakan cerita utuh)
👉 Flash fiction (jumlah kata khusus)
👉 Pentigraf (cerita tiga paragraf)
👉 Cerpen (kurang dari 7500 kata)
👉Novelet (Antara 7500-17.500 kata)
👉Novela (17.500-40.000 kata)
👉Novel (lebih dari 40.000 kata)

Unsur-unsur pembentuk cerita fiksi
👉Tema
Tema merupakan suatu gagasan  pokok atau ide pokok cerita. Jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah pondasinya. 
Tips menentukan tema: dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas.
Cara menentukan tema: Menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan mendengarkan curahan hati.
Contoh Tema: Berkah kejujuran, Pendidikan dan kemiskinan, Persahabatan tiga anak SD, Pengalaman siswa selama Belajar di Rumah, Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh.
👉 Premis
Premis adalah dasar pemikiran untuk menarik kesimpulan.
Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi
Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh
Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA.
👉 Latar/setting
 Latar /setting merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.
Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral.
 👉Tokoh
Penokohan merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita.
Macam-macam tokoh: protagonis (karakter utama dalam sebuah cerita),  antagonis (karakter yang melawan atau menentang  tujuan utama dari karakter protagonis), dan tritagonis (tokoh pembantu/penengah dalam cerita baik untuk  tokoh protagonis atau antagonis).
Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
👉 Alur/plot
Alur/plot merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita
Macam-macam alur: alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback, dan alur kronologis.
Unsur-unsur alur/plot: pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik memuncak/klimaks.
Penyelesaian/ending Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih.
 👉Sudut pandang.
Sudut Pandang adalah bagaimana penulis memposisikan tokoh utamanya didalam karya fiksi yang dituliskan. 
Macam-macam sudut pandang: orang pertama tunggal, orang pertama jamak, orang kedua, orang ketiga tunggal, orang ketiga jamak, dan campuran. 

Proses kreatif menulis cerita fiksi
👉Niat
 Ada yang bilang semua dimulai dari niat, motivasilah diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan.
👉Baca fiksi orang lain
Upaya menemukan bahan belajar/referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan.
 👉 Ide dan genre 
- Segera catat saat ide mendadak muncul
- Menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi
- Pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai
 👉Outline
 Outline merupakan titik-titik penting dalam cerita.
 - Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita 
- Membuat premis sesuai tema
- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
 👉Menulis
 - Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
 - Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada            pembaca
- Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
- Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi
- Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
- Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata  (diksi)
- Membuat ending yang baik
👉Swasunting
Swasunting artinya penyuntingan yang dilakukan secara mandiri oleh penulis, swasunting dilakukan setelah selesai menulis.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Swasunting 
- Jangan menulis sambil mengedit
- Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan          penulisan, ejaan, dan logika cerita.
- Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;
- Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa    Indonesia (PUEBI).

    Seperti biasa setelah penjelasan dari narasumber, ada sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias dari peserta. Pak Sudomo menjawab dengan jelas dan cerdas. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.04 WIB pak Dail menutup acara. Mengingat Pak Sudomo dari Lombok tentu disana sudah pukul 22.04. Terimakasih pak untuk waktunya, ilmu dan kebersamaannya. Mungkin saya  menulis resume dengan gaya yang saya suka dan kuasai dulu, seperti yang bapak lakukan diawal  memulai ikut pelatihan ini, agar menumbuhkan rasa suka dulu sambil pelan-pelan membenahi dan memperbaiki.

Ada kail di dalam bemo,
Makan alpukat sambil literasi,
Terimakasih pak Dail dan pak Sudomo,
Untuk kiat menulis cerita fiksi.





















Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAMAN BACAAN YANG MENGINSPIRASI

Hari /Tanggal : Jum'at / 10 Desember 2021 Narasumber   : Bambang Purwanto Moderator      : Ms. Phia Pertemuan      : Ke-30  Bismillahirrohmanirrohim.     Pertemuan ke-30 malam ini ditutup dengan tema yang menarik, yaitu tentang Mengelola Taman Bacaan. Melihat tema yang ada di flyer ini, mengingatkanku akan keinginanku di tahun 2007-2008. Yap..ditahun itu ingin sekali mempunyai tempat membaca keliling dari kampung ke kampung, karena saat mendampingi suami berdinas jauh dari kota dan toko bukupun tidak ada. Pada tahun 2009 aku yang tadinya ibu rumah tangga diterima sebagai seorang PNS dan mengabdikan diri sebagai seorang pendidik. Kesibukanku sebagai guru dan  mengurus dua buah hati yang akhirnya membuyarkan inginku.  Keinginan itu rupanya hanya keinginan semata, sampai sekarang belum terwujud.  A. Sejarah Berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Ayah Salwa       Alhamdulillah, pada pertemuan ke-30 ditemukan dengan seorang sosok  inspiratif walau melalui daring. Beliau adalah Bambang Purwa

Sapaan pertamaku

 Assalamualaikum Wr. Wb. Salam kenal.. Apa kabar ? Semoga kebahagian dan kesehatan selalu menyertai kita. Yaapp.. sehat, mungkin kata-kata itu selalu yang kita aminkan disaat sekarang ya.. Pergi kepasar membeli babat Tidak lupa membeli kuini Halo kawan kawanku yang hebat Perkenalkan saya Yeni andriani Sedikit perkenalan dari saya, Anak borneo yang terdampar di  pulau bangka. Walau tidak memiliki saudara dipulau ini, saya dikelilingi orang-orang yang bertabur kasih, yach.. "teman rasa saudara" mungkin begitu istilah tepatnya. Pada pelatihan ini saya mengibaratkan diri sebagai gelas kosong. Gelas kosong yang siap menerima ilmu serta saran  dan kritik dari pemateri dan rekan-rekan. Jika keripik saya senang yang pedas tapi kalau kritik...hehhehe.. siap gak ya.. InshaAllah siap. Sekian perkenalan singkat dari saya, terimakasih sudah berkunjung diblog saya, semoga blog ini bermanfaat. Wassalamualaikum  Wr. Wb.

Konsep Buku Non Fiksi

 Hari /Tanggal : Jum'at / 05 November 2021 Narasumber   :  Musiin, M.Pd. Moderator      :  Ms. Phia Pertemuan      : Ke-15      Tidak terasa sudah 15 pertemuan. Makin mendekati pertemuan ke 20. Yang resume-resumenya nggak pernah bolong, tinggal 5 resume lagi nih untuk target jumlah minimal resume. Kulihat chat dari pak Brian. Hmm... benar juga nih batinku. Yang tadinya pengen nanti aja bikin resume,jadi semangat. Hari ini lumayan menguras energi. Selesai mengikuti 5 hari pelatihan PISA yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, aku segera pulang.  Baru sampai rumah, datanglah beberapa pembeli, yang tadinya kangen kasur akhirnya terlupakan. Dengan ramah kulayani mereka,  seperti kata pepatah pembeli adalah raja. Karena larut dengan keasyikan melayani mereka, yang secara kebetulan mereka datang bergantian, membuatku mau menunda mengikuti pelatihan malam ini. Setelah membaca chat dari pak Brian, seolah mendapat energi baru. kuambil 2 gawai andalanku. Bismil