Langsung ke konten utama

TAMAN BACAAN YANG MENGINSPIRASI

Hari /Tanggal : Jum'at / 10 Desember 2021

Narasumber   : Bambang Purwanto

Moderator      : Ms. Phia

Pertemuan      : Ke-30


 Bismillahirrohmanirrohim.

    Pertemuan ke-30 malam ini ditutup dengan tema yang menarik, yaitu tentang Mengelola Taman Bacaan. Melihat tema yang ada di flyer ini, mengingatkanku akan keinginanku di tahun 2007-2008. Yap..ditahun itu ingin sekali mempunyai tempat membaca keliling dari kampung ke kampung, karena saat mendampingi suami berdinas jauh dari kota dan toko bukupun tidak ada. Pada tahun 2009 aku yang tadinya ibu rumah tangga diterima sebagai seorang PNS dan mengabdikan diri sebagai seorang pendidik. Kesibukanku sebagai guru dan  mengurus dua buah hati yang akhirnya membuyarkan inginku. Keinginan itu rupanya hanya keinginan semata, sampai sekarang belum terwujud. 

A. Sejarah Berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Ayah Salwa

     Alhamdulillah, pada pertemuan ke-30 ditemukan dengan seorang sosok inspiratif walau melalui daring. Beliau adalah Bambang Purwanto, yang akrab dengan sapaan Mr. Bams. Pendiri Taman Bacaan Masyarakat Ayah Salwa (TBM AS) Lebak Wangi, Kabupaten Bandung. Kenapa namanya TBM AS Lebakwangi ? AS itu singkatan Ayah Salwa. Ayah Salwa merupakan  nama panggung Mr. Bams di dunia dongeng dan anak-anak. Nama Ayah Salwa digunakan sejak tahun 2003 saat Mr. Bams senang mendongeng. Bahkan dongeng pernah menjadi sebuah profesi dalam kehidupan Mr. Bams.

    Pada awalnya ditahun 2011 tepatnya 5 Oktober 2011, TBM AS masih satu atap dengan rumah mungil beliau. Rumah yang ditinggali bersama keluarga tercinta sejak tahun 2007. Mengawali dengan buku koleksi pribadi sekitar 200-an buku, kemudian menjadi modal untuk taman bacaan ini. Bersama dengan istri dan anak, beliau mengajak anak-anak terdekat untuk datang ke rumah. Promosinya dengan ajakan mendengarkan dongeng Ayah Salwa. Buku-buku dipajang terlebih dahulu sebelum mendongeng. Anak anak yang tadinya tertarik dengan dongeng, lambat laun tertarik  dengan buku-buku dipajang di teras rumah. Sehingga rumah kecil tanpa pagar menjadi magnet anak-anak untuk datang.

    Pada tahun 2012 TBM yang awalnya satu atap dengan tempat tinggal sudah bisa mandiri.  TBM AS sudah memiliki bangunan sendiri. TBM buka tiap hari. Penjagapun  diberikan insentif.  Buku sepanjang sejarah TBM yang tadinya 200-an kini sudah mencapai 6000 buku. Buku-bukupun tidak hanya di TBM AS tetapi juga disebarkan kepada TBM/komunitas lain.

B. Prestasi TBM AS Lebakwangi

1. Juara 1 TBM Se Kabupaten Bandung, 2013.

2. Juara 2 TBM Se Jawa Barat, 2013.

3. Juara 1 TBM Se Kabupaten Bandung, 2014

4. Juara 1 TBM Se Jawa Barat..

5. Sabilulungan Awar Bupati Kabupaten Bandung 2018.

6. Juara 1 TBM Teladan SE Kab Bandung, 2019.

C. Persiapan Mendirikan Taman Baca.

1. Niat

Perkuat niat saat memulai  mendirikan Taman Bacaan Masyarakat. TBM didirikan bukan karena ingin mendapat bantuan, bukan karena ingin populer. Tapi karena  karya yang bermanfaat, mengajak masyarakat gemar membaca.

2. Komunikasi dengan Keluarga

Sebelum mendirikan Taman Bacaan Masyarakat bicarakan bersama keluarga, jelaskan maksud dan tujuan mendirikan Taman baca ini.

3. Kumpulkan Buku

Mulailah mengumpulkan buku yang ada di rumah, untuk bahan bacaan awal. Jangan menunggu buku banyak. Buku bisa datang sendiri. 

4. Ijin dengan Tetangga

Bicarakan juga dengan tetangga, ketua RT dan warga sekitar, kalau di rumah kita akan ada taman bacaan.

5. Undang Anak-anak

Ajak anak-anak ke rumah agar mau datang, misalnya lakukan kegiatan yang anak-anak suka. Misalnya mewarnai, menggambar atau nonton bareng. Kemudian kenalkan bahwa disini ada taman bacaan

 6. Promosikan melalui Media Sosial

Manfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram atau Blog untuk untuk meyebarkan aktivitas yang dilakukan.

D. Program Mendukung Kegiatan di TBM

    Program yang mendukung kegiatan di TBM AS agar lebih seru dan pembaca yang diharapkan sering berkunjung.

1. Senin Menggambar

2. Selasa Mewarnai

3. Rabu Nyunda

4. Kamis Membaca Nyaring

5. Jumat Membuat Puisi

6. Sabtu/Minggu Dongeng

E. Pelatihan di TBM

TBM AS tidak hanya tentang bacaan, tetapi ada juga kelas komputer dan internet. Internet tidak hanya untuk anak-anak. 
Pelatihan itu diantaranya :

1. Motivasi

2. Komputer

3. Kerajinan

4. Menulis

5. Memasak

6. Barang bekas

    Mendirikan sebuah TBM bukanlah perkara yang mudah, tentunya banyak suka dukanya. Hal ini lah yang mengelitik di hati dan saya tanyakan dengan beliau. Jawaban Pak Bams Rumah bertambah, buku makin banyak,  bisa berbagi, bisa naik pesawat gratis, bisa kenal dengan pejabat, banyak kenalan komunitas, Semakin mau untuk belajar. Sedangkan dukanya merasa kurang waktu untuk mengelola dengan maksimal.


     Banyak hal yang saya peroleh pada pelatihan ini. Saya harus banyak belajar iklas dari Mr. Bams. Tidak perlu bingung mencari kebahagian, karena kita sendiri dapat menciptakan kebahagiaan dengan apa yang saat ini sedang kita kerjakan. Belajar menghasilkan karya. Berkarya agar bisa berbagi dan hidup bermanfaat untuk orang lain.
    Terimakasih Mr. Bams dan Ms. Phia untuk ilmu yang super kaya,yang tentunya bisa menerapi jiwa. Terimakasih untuk kebersamaannya. Semoga kebahagiaan dan kesehatan selalu mengiringi.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Buku Non Fiksi

 Hari /Tanggal : Jum'at / 05 November 2021 Narasumber   :  Musiin, M.Pd. Moderator      :  Ms. Phia Pertemuan      : Ke-15      Tidak terasa sudah 15 pertemuan. Makin mendekati pertemuan ke 20. Yang resume-resumenya nggak pernah bolong, tinggal 5 resume lagi nih untuk target jumlah minimal resume. Kulihat chat dari pak Brian. Hmm... benar juga nih batinku. Yang tadinya pengen nanti aja bikin resume,jadi semangat. Hari ini lumayan menguras energi. Selesai mengikuti 5 hari pelatihan PISA yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, aku segera pulang.  Baru sampai rumah, datanglah beberapa pembeli, yang tadinya kangen kasur akhirnya terlupakan. Dengan ramah kulayani mereka,  seperti kata pepatah pembeli adalah raja. Karena larut dengan keasyikan melayani mereka, yang secara kebetulan mereka datang bergantian, membuatku mau menunda mengikuti pelatihan malam ini. Setelah membaca chat dari pak Brian, seolah mendapat energi baru. kuambil 2 gawai andalanku. Bismil

Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Hari /Tanggal : Jum'at / 29 Oktober 2021 Narasumber   : Prof. R. Eko Indrajit Moderator      : Aam Nurhasanah Pertemuan      : Ke-12        Buku Mayor? masih asing di telingaku. Kucoba cari info melalui google, buku mayor klik. Dan kutemukan pengertian buku mayor. Kubaca dengan teliti.  Materi pelatihan malam ini adalah  program menulis buku mayor dalam dua minggu . Hmm.. semoga aku bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik, karena pastinya akan seru.       "Kelas akan mulai 10 menit lagi, karena Prof. Eko ada kelas lain jadi hanya bisa menemani sampai pukul 20.00 WIB "  Sambut bu Aam setelah mengunci kelas. Kulihat jam masih 18.21 WIB. Bergegas kuambil laptop karena dari tadi aku mengamati melalui handphone. Ibu Aam Nurhasanah malam ini yang jadi moderator pertemuan ke-12. Wanita ramah ini memang sering jadi moderator dan juga narasumber dipelatihan belajar menulis ini. Kuisi absen yang sudah dibagikan bu Aam. "Assalamualaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk Bapak Ibu H