Hari/tanggal : Senin/13 Oktober 2021
Narasumber : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.
Moderator : Dail Ma'ruf
Pertemuan : Ke-5
Alhamdulillah, akhirnya aku bisa selonjoran juga. setelah melewati hari yang cukup melelahkan dan menguras energi hari ini. Kuambil handphone, kucari live streaming PON renang,, yappp sudah kutemukan. Larut dalam keseruan menonton Siman Sudartawa, Triady Fauzi, Farrel armandio Tangkas, Adinda Larasati dan perenang hebat Indonesia, tiba-tiba lampu di ruangan gelap. Yach...mati lampu gumamku. Memang akhir-akhir ini di tempat tinggalku sering mati lampu. Untuk marah rasanya percuma, karena kabar yang kudengar mesin PLTMG sedang mengalami kerusakan dan sekarang lagi menunggu spare part yang dalam perjalanan dari Riau ke Bangka. Beruntung suamiku senang membuat percobaan, salah satunya dari tenaga surya. Dan disaat seperti ini sangat tertolong. Kulanjutkan menonton pertandingan lagi, tapi kali ini tidak sendiri, ditemani anak laki-lakiku yang sudah beranjak remaja.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 19.02. Pak Dail Ma'ruf menyapa kami dan mengajak kami untuk berdoa dengan harapan acara pada malam ini lancar dan kamipun selalu dalam keadaan sehat. Pak Dail membagikan profil ibu guru cantik. Kubuka profil beliau, waw... bukan hanya cantik tapi segudang prestasi. Guru cantik dari Nusa Tenggara Timur ini bernama Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H. kelahiran 11 maret 1969 di Surabaya. Beliau yang menjadi narasumber pada malam ini. Selain sebagai penulis karya tulis ilmiah, beliau juga penulis artikel, buku tunggal dan buku antologi. Tak hanya aktif sebagai guru, penulis, narasumber, editor, beliau juga aktif didalam kegiatan organisasi.
Menulis Semudah Ceplok Telur topik diangkat pada malam ini. Apa iya? hal itupun ditanyakan moderator. "Tuk byar... Telur di ketuk, langsung masuk penggorengan siap disajikan, ha ha ha . . . " itu jawab beliau. Beliaupun menjelaskan dengan cerdas dan santai, sehingga kami dapat mencerna materi ini.
Mengapa kita harus menulis?
Perintah menulis yang datangnya dari firman Allah (QS. Al-Baqarah : 282).
Menulis menurut hadist Rasulullah SAW.
Menulislah setiap hari dan rasakan apa yang akan terjadi. Menulis tidak akan berdampak apa-apa, jika kita tidak memiliki komitmen dalam diri untuk berlatih setiap hari. Jangan kendor, kembangkan sayap dengan mengikuti grup-grup kecil alumni untuk menjaga agar semangat menulis selalu ada. Setiap penulis memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Jangan hiraukan bicara orang tentang diri kita, selama kita berjalan dijalan Allah. Pantang mundur, menulislah seperti air yang mengalir. Itulah wejangan yang beliau kepada kami yang terangkum dalam sesi tanya jawab.
Menulislah, karena tulisan adalah teriakan pada dunia tanpa suara. Setiap tulisan kita akan berdampak. Tinggalkan jejak dalam setiap tulisan dengan yang baik dan berikan inspirasi kepada setiap pembacanya.
resume yang SPJ. Mantap. Pasti akan lbh kren bila ke depan lbh panjang. Mantap
BalasHapusMksh pak atas masukannya
HapusMari kita coba membuat ceplok telur yang bergizi dengan menulis setiap hari dan menjadikam menulis sebagai passion kita.
BalasHapusAamiiin, mksh bu ros
HapusWell done, Bu Yeni.
BalasHapusMksh pak priyo
Hapus